Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kontroversi Dokter Koas: Dugaan Penganiayaan Pedagang Makanan yang Viral di Medan


Dokter Koas RSUD Pirngadi Medan Diduga Aniaya Pedagang Makanan, Kasus Viral di Media Sosial


Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan seorang dokter koas di Medan kembali menarik perhatian publik. Kali ini, Fladiniyah Puluhulawa, seorang dokter koas yang pernah bertugas di RSUD Pirngadi Medan, menjadi sorotan setelah diduga menganiaya seorang pekerja gerai makanan. Insiden ini telah memicu perdebatan panas di media sosial, dengan video kejadian yang viral dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat.


Kronologi Kejadian


Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Desember 2024 di sebuah gerai roti bakar yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan. Berdasarkan keterangan saksi dan korban, awalnya Fladiniyah membeli roti bakar di gerai tersebut. Namun, sekitar satu jam kemudian, ia kembali ke tempat itu dengan membawa sisa makanan.


Fladiniyah mengeluhkan jumlah topping cokelat dan keju pada pesanannya yang dianggap tidak sesuai dengan ekspektasinya. Ketegangan pun terjadi ketika ia mulai berbicara dengan nada tinggi kepada Fitra Samosir, salah satu pekerja gerai. Dalam keadaan emosi, Fladiniyah melemparkan kotak makanan ke arah Fitra, yang kemudian berlanjut pada tindakan kekerasan.


Menurut laporan, dokter koas tersebut menjambak rambut Fitra, mencakar tangan, dan bahkan melukai bagian kening korban. Insiden ini membuat karyawan gerai lainnya dan beberapa pelanggan yang berada di tempat kejadian terkejut. Video peristiwa ini direkam oleh salah satu saksi mata dan dengan cepat menyebar di media sosial.


Reaksi dan Tanggapan


Video yang menunjukkan aksi dugaan kekerasan tersebut langsung viral dan memicu berbagai tanggapan dari warganet. Banyak yang mengkritik tindakan Fladiniyah, mengingat profesinya sebagai tenaga medis yang seharusnya menunjukkan sikap profesional dan empati terhadap sesama. Beberapa warganet bahkan membandingkan kejadian ini dengan insiden sebelumnya yang melibatkan Fladiniyah pada tahun 2023. Saat itu, ia juga sempat viral karena terlibat perselisihan dengan pengunjung RSUD Pirngadi terkait masalah parkir.


Tidak hanya menuai kritik dari masyarakat, insiden ini juga membuat keluarga korban, Fitra Samosir, merasa sangat kecewa. Mereka telah melaporkan kasus ini ke Polrestabes Medan dengan nomor laporan STTLP/B/3609/XII/2024/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara. Pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti dan keterangan dari para saksi.


Pernyataan RSUD Pirngadi Medan


Menanggapi insiden ini, pihak RSUD Pirngadi Medan menyatakan bahwa Fladiniyah sebenarnya telah dikembalikan ke kampusnya, Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), pada Juli 2024. Keputusan ini diambil setelah ia dinilai mengalami ketidakharmonisan dengan rekan-rekannya selama menjalani program koas di rumah sakit tersebut.


“Sejak Juli 2024, Fladiniyah tidak lagi bertugas di RSUD Pirngadi. Kami telah menyerahkan pembinaan lebih lanjut kepada pihak kampus,” ujar salah satu perwakilan manajemen RSUD Pirngadi.


Kasus Masih Dalam Proses Hukum


Hingga saat ini, proses hukum terhadap kasus ini masih terus berjalan. Pihak kepolisian tengah mengusut laporan yang telah diajukan oleh korban. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menunggu hasil resmi dari proses hukum yang sedang berlangsung.


Kasus ini kembali mengangkat diskusi tentang pentingnya sikap profesional dan etika bagi tenaga medis, terutama ketika menghadapi situasi di luar lingkup pekerjaannya. Banyak yang berharap bahwa insiden ini dapat menjadi pelajaran, baik bagi Fladiniyah maupun tenaga medis lainnya, untuk selalu menjaga sikap dalam berinteraksi dengan masyarakat.


Posting Komentar untuk "Kontroversi Dokter Koas: Dugaan Penganiayaan Pedagang Makanan yang Viral di Medan"